Buah bibir di kalawangan Kami
Bulan puasa tahun ini saya memutuskan untuk bekerja sebagai freelance spg disalah satu toko busana muslim yang cukup terkenal. Namun, sayangnya menurut saya toko tersebut memiliki kekurangan yaitu tidak adanya transparansi antara kepala toko dengan freelance spg. Hal tersebut terlihat ketika saya melakukan interview. Dimana saya mencoba menanyakan tentang sistem kerja dan gaji kepada kepala toko. Namun, jawaban yang saya dapatkan adalah "Nanti ya mbak, kalau mbaknya sudah saya terima baru saya jelaskan" Cukup mengecewakan Kejadian kedua adalah ketika kami menandatangani surat perjanjian kontrak. Dipasal yang seharusnya menjelaskan mengenai gaji yang akan diperoleh. Tapi, lucunya tidak menyebutkan nominal gaji yang akan diperoleh oleh freelance tersebut. Hal tersebut menjadi buah bibir diantaranya para freelance ramadhan. Saya dan teman-teman pun berinisiatif untuk bertanya kepada kepala toko. Dan lagi-lagi jawaban yang kami peroleh sangat tidak memuaskan. Kekhawatiran pun