Religius atau TIDAK ?
Setelah lulus
dari dunia perkuliahan, saya mulai mencari-cari lowongan kerja. Namun, entah
kenapa dari sekian puluh interview dan psikotes yang telah saya lalui masih
belum ada yang berjodoh. Lelah? PASTI.
Namun saya tidak akan menyerah dengan begitu mudahnya. Suatu hari ketika sedang
mencari lowongan kerja saya melihat salah satu iklan freelance ramadhan.
Singkatnya, pekerja tersebut hanya akan dibutuhkan selama bulan ramadhan saja.
Saya pun
tertarik, dan akhirnya mengirim lamaran kepada perusahaan yang bersangkutan.
Sore harinya perusahaan yang bersangkutan menelfon saya, dan menginformasikan
untuk datang interview di hari Selasa. Ternyata, sebelum interview kandidat
diberikan sebuah berkas untuk diisi terlebih dahulu. Kemudian, ada satu
pertanyaan yang sampai sekarang cukup
mengganggu saya.
“Anda religius atau tidak?”
Disitu saya
bingung, karena pertanyaan tersebut
jawabannya cukup subjektif. Sebenarnya parameter apa yang digunakan untuk
menilai seseorang itu religius atau tidak. Apakah dengan melaksanakan kewajiban
sholat sudah bisa dinilai sebagai religius? Ataukah dengan rajin mengkaji agama
islam?
Memangnya
siapa kita? Dengan percaya dirinya menyebut dirinya religius. Karena sejatinya
yang pantas menilai seseorang itu religius atau tidak hanyalah Tuhan. Because
He knows us so much better than ourself. Karena hanya Tuhan yang tahu apakah sifat-sifat baik yang selama ini kita tunjukan kepada orang lain itu tulus atau hanyalah topeng belaka.
Komentar
Posting Komentar