House of Sampoerna

House of Sampoerna


Tidak hanya Jakarta saja yang memiliki kota tua, Kota Surabaya pun punya kawasan kota tua. Banyak bangunan peninggalan Belanda yang masih difungsikan hingga saat ini. Salah satunya adalah House of Sampoerna. Pabrik rokok pertama milik Sampoerna. Menurut sejarah, bangunan ini sudah ada sejak tahun 1858.
Dulunya, difungsikan sebagai panti asuhan khusus laki-laki oleh Jonges Weezen Inrichting. Kemudian, bangunan tersebut dibeli oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1932. Dji Sam Soe adalah merek dagang rokok yang diproduksi di tempat ini dan masih berlangsung hingga sekarang.
1.        Selayang Pandang
Tahun 1898, Liem Tioe meninggalkan kampung halamannya di Fujian, China. Dengan harapan memiliki kehidupan yang lebih baik di tanah perantauan. Beliau membawa kedua anaknya, Liem Seeng Tee dan kakaknya untuk berlayar menuju Surabaya. Karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan, akhirnya kakak Liem Seeng Tee diadopsi oleh orang Singapura.

Sepeninggal ayahnya Liem Seeng Tee diadopsi oleh keluarga Tionghoa yang berasal dari Bojonegoro. Dari ayah angkatnya Liem Seeng Tee memperoleh ilmu mengenai sistem perniagaan. Tahun 1912, Liem Seeng Tee bekerja di pabrik rokok. Disinilah ia belajar mengenai cara meracik rokok.

Setelah menikah dan memiliki cukup tabungan, Liem Seeng Tee dan istrinya membuka toko kelontong. Di toko tersebut mereka menjual produk tembakau dan bahan makanan pokok. Dengan sepedanya Liem Seeng Tee menjajakan produk tembakau di Kota Surabaya. Seiring berjalannya waktu usaha mereka semakin berkembang dan mulai membuka perusahaan dengan nama NV Handel Maatschappij Liem Seeng Tee. Dan sempat berganti nama menjadi NV Handel Maatschappij Sampoerna (1930).

Pada 1932 mereka membeli bangunan bekas Panti Asuhan, yang kemudian menjadi pabrik pertama Sampoerna. 57 tahun kemudian, nama perusahaan berganti lagi menjadi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Di tahun 1990, PT. HM Sampoerna menjadi pabrik rokok kretek pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bangunan ini direstorasi pada tahun 2002, dan ditahun berikutnya resmi dibuka untuk umum.


2.        Lokasi
House of Sampoerna terletak di Taman Sampoerna No.6, Krembangan Utara, Pabean Cantilan, Surabaya. Telp. (031) 3539000. Jika kamu ingin menikmati atmosfer House of Sampoerna, sangat disarankan untuk mengunjungi saat Weekdays. Karena saat hari libur tempat ini dipadati oleh wisatawan.
3.        Rute menuju House of Sampoerna
Rute menuju House of Sampoerna tidak sulit. Meskipun masuk gang tapi ada plakat-plakat yang berfungsi sebagai penunjuk jalan. Jadi, kamu tidak akan kebingungan maupun tersesat. Untuk menuju destinasi ini, terdapat 3 pilihan rute :

             1.      Terminal Bungurasih
           Dari Terminal Bungurasih, selanjutnya kamu naik Damri jurusan Jembatan Merah Plaza                    (JMP). Dan turun di Jembatan Merah Plaza, dari Terminal Bungurasih ke Jembatan Merah Plaza memakan waktu 42 menit. Dengan catatan, jalanannya lancar.  Jarak House of Sampoerna dari JMP 600 meter. Untuk menuju ke sana kamu bisa naik becak atau jalan kaki.

             2.      Terminal Joyoboyo
Sedangkan, jika kamu dari arah Terminal Joyoboyo. Kamu naik angkutan kota M, dan turun di JMP. Jarak antar Terminal Joyoboyo dan JMP yang hanya 10km tentunya membutuhkan waktu lebih sedikit untuk sampai yaitu sekitar 26 menit. Dari JMP Untuk menuju House of Sampoerna kamu bisa memilih jalan kaki atau naik becak.

             3.      Terminal Bratang
Hal yang sama berlaku, jika kamu dari arah Terminal Bratang. Selanjutnya, kamu naik angkutan kota N, dan turun di JMP. Jika kamu dari arah Terminal Bratang, waktu yang diperlukan untuk sampai ke JMP kurang lebih 28 menit. Dengan catatan, jika jalanan lancar. Untuk menuju House of Sampoerna kamu bisa memilih jalan kaki atau naik becak.

4.        Jam Operasional
Jam operasional House of Sampoerna Senin-Sabtu untuk area Musem, Toko, & Galeri buka pukul 09.00 WIB – 19.00 WIB. Sedangkan untuk area Café akan buka pukul 11.00 WIB – 19.00 WIB. Untuk kamu yang ingin berkunjung di Hari Minggu maupun Hari Libur Nasional, jangan khawatir karena tempat ini tetap buka pukul 09.00 WIB – 18.00 WIB. Jam operasional tersebut berlaku untuk semua area yaitu Café, Museum, Art Gallery, serta Toko Souvenir.
5.        Harga Tiket Masuk
Untuk menikmati wisata bersejarah ini, pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis. Cukup menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Karena hanya pengunjung yang memiliki KTP yang diperbolehkan masuk. Tapi perlu diingat, jika kamu datang berombongan (lebih dari 24 orang). Kamu harus mengirimkan surat ijin kunjungan terlebih dahulu, ke email hos.surabaya@sampoerna.com
6.        Spot
Bangunan yang berdiri diatas lahan seluas 1.5 hektar ini, terdiri dari 3 bagian. Yaitu bangunan utama, bangunan kiri dan bangunan kanan. Pada bangunan utama terdapat 4 pilar  yang berbentuk rokok. Namun, saat ini ada beberapa bagian yang dirubah menjadi spot-spot yang sangat menarik. Diantaranya :
1.      Museum House of Sampoerna
Spot Museum berada di lantai 1 bangunan utama, diarea ini kamu bisa mengenal lebih jauh tentang sejarah Sampoerna. Area museum terbagi menjadi 3 bagian. Bagian yang pertama, Disini terdapat alat yang digunakan Lim Seeng Tee untuk memproduksi rokok.
Diantaranya tungku yang digunakan untuk mengeringkan tembakau.

Serta beberapa jenis tembakau yang digunakan sebagai bahan baku rokok. Dibagian ini juga terdapat warung rokok, yang digunakan oleh beliau untuk berjualan rokok. Di ruangan kedua, kamu akan disuguhkan mengenai potret orang-orang yang berperan dalam memajukan Sampoerna dari masa ke masa. Saat menelusuri ruangan ini kamu akan menemukan koleksi korek api zaman dulu dan kamera tua.

Pada bagian ke tiga, terdapat berbagai macam koleksi yang berkaitan dengan perkembangan rokok Sampoerna. Seperti bungkus rokok, alat printing bungkus rokok, motor kuno buatan Cekoslovakia yang diproduksi tahun 1960 yang digunakan menjajakan rokok, banner iklan, hingga marching band Sampoerna pernah tampil di Rose Parade California tahun 1990.

Sangat disayangkan, sejak Desember 1991 marching band ini resmi dihentikan. Ada juga andong yang digunakan sebagai mode transportasi sebelum memiliki mobil. Dilemari kaca lainnya terpajang koleksi berbagai macam rokok yang pernah di produksi pabrik ini mulai tahun 1923 hingga sekarang. Yang sudah mendapatkan lisensi internasional dan di export ke mancanegara.

2.      Toko Souvenir
Begitu menginjakan kaki dilantai dua, kamu akan melihat 400 orang yang mayoritas wanita. Yang membuat rokok secara manual, orang Jawa menyebutnya dengan istilah “ngelinting”. Dalam waktu 1 jam masing-masing pekerja bisa menghasilkan 300 batang rokok.

Jika kamu ingin melihat proses tersebut, usahakan datang lebih pagi. Karena para pekerja hanya bekerja sampai pukul 15.00WIB dihari Senin-Sabtu. Puas, melihat orang ngelinting rokok, kamu bisa melihat-lihat aneka souvenir.

Mulai dari batik, aneka kerjinan tangan, buku, kaos, serta souvenir khas Surabaya maupun Sampoerna. Diarea ini pengunjung dilarang untuk mengambil gambar, karena terdapat privasi perusahaan.

3.      Galeri Seni
Di galeri seni terpajang lukisan karya seniman-seniman Indonesia. Pada waktu-waktu tertentu House of Sampoerna biasanya menggelar pameran seni.  Pameran yang sering diadakan diantaranya, pameran fotografi, batik, karya seni rupa, serta lukisan.

Pameran tersebut digelar oleh seniman Surabaya. Untuk informasi mengenai pameran, kamu bisa mengunjungi website perusahaan di www.houseofsampoerna.museum. Jika kamu tertarik untuk mengadakan event di House of Sampoerna. Kamu bisa mengirimkan proposal ke hos.surabaya@sampoerna.com.

4.      Café Sampoerna
Café yang terletak di area timur bangunan ini, awalnya merupakan rumah tinggal Adi Sampoerna. Anak pertama Liem Seeng Tee. Namun, seiring berjalannya waktu sempat dialih fungsikan sebagai kantor. Dan sekarang dirubah Café.

Begitu menginjakan kaki di Café, matamu akan dimanjakan dengan berbagai ornament dengan sentuhan art deco yang mempercantik setiap sudut Café. Café dengan nuansa klasik ini menyediakan menu Western, Asia, Jawa, serta menu perpaduan Western dan Asia yang disebut West-East Fusion.

Buat kamu para pecinta kopi, kamu wajib memesan kopi arabica. Kopi ini menjadi unggulan karena sering mengikuit perlombaan diajang internasional. Dan, jika kamu beruntung kamu bisa makan sambil menikmati live music.

7.        Photografi
Bagi kamu yang memiliki hobi photografi, House of Sampoerna adalah Museum yang wajib kamu kunjungi. Banyak spot yang instragrammable, yang bisa kamu gunakan untuk menambah koleksi jepretan lensamu. Namun, harus diingat bahwa kamu tidak diperkenankan mengambil gambar di Lantai 2 karena menyangkut privasi perusahaan.
Kamu juga bisa mengadakan sesi foto prewedding di House of Surabaya. Dikutip dari blog Neulife Production, tarif untuk melakukan sesi prewed, kamu harus merogoh kocek sebesar Rp. 500.000. Dengan batas waktu 3 jam, kamu bisa menggunakan semua area untuk foto kecuali lantai 2. Selain itu, untuk sesi prewed pihak pengelola juga memberikan voucher makan di Café House of Sampoerna.
8.        Kediaman Keluarga Liem Seeng Tee
Jika bangunan utama dan bangunan sisi timur digunakan sebagai café, serta galeri seni. Sisi barat, digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Sampoerna. Rumah ini ditempati oleh Putera Sampoerna dan keluarganya. Liem Seeng Tee mempunyai prinsip, bahwa keluarga harus tinggal di area  pabrik. Agar bisa mengendalikan bisnis secara efektif dan efisien.
Tepat di teras rumah, terparkir mobil 2 Rolls Royce yang diproduksi tahun 1972. Yang dulunya digunakan oleh keluarga Liem. Namun, saat ini mobil berwarna putih dan merah, hanya dijadikan koleksi keluarga saja. Area ini tidak terbuka untuk umum karena masih ditempati oleh keluarga Sampoerna.
9.        Heritage Tour Museum
Ketika kamu berkunjung ke House of Sampoerna, jangan lupa untuk mencoba fasilitas Heritage Tour Museum. Dengan fasilitas yang diberikan secara gratis ini kamu bisa berkeliling area kota tua. Bis yang berkapasitas 20 orang, memulai keberangkatannya di Sampoerna dan kembali lagi ke sini.
Bis ini juga dilengkapi dengan guide, yang siap menjelaskan mengenai sejarah bangunan-bangunan yang akan kamu lewati. Bis yang beroperasi dari Selasa sampai Minggu memiliki 3 waktu operasional, dengan durasi 90 menit. Saat weekdays bis ini akan mengunjungi 2 destinasi bersejarah di Kota Surabaya. Sedangkan, saat weekend bisa mengunjungi 3 destinasi.
Untuk bisa menikmati fasilitas ini,kamu cukup datang langsung ke Tracker Information House of Sampoerna. Bisa juga melakukan booking melalui telepon, namun untuk booking hanya dibatasi 10 orang saja pada setiap jam operasional.

1.    Weekdays
Saat weekdays kamu akan diajak menelusuri Surabaya Utara. Dengan keberangkat paling pagi yaitu pukul 09.00WIB. Tema yang diusung adalah Kota Pahlawan dengan tujuan Monumen Pahlawan dan Perkebunan Nusantara XI.
Dikeberangkatan kedua (pukul 13.00WIB) mereka mengusung tema Kota Perniagaan. Dengan destinasi Hok Ang Kiong, klenteng tertua di Surabaya. Tujuan yang kedua adalah Bank Escomto yang telah berubah menjadi Museum Bank  Mandiri. Lantai 2 museum ini masih sebagai kantor operasional Bank Mandiri Cabang Kembang Jepun. Sedangkan, lantai 1 difungsikan untuk menyimpan koleksi Museum Bank Mandiri.
            Untuk keberangkatan jam 15.00WIB, tema yang diambil adalah Masa Pendudukan Penjajahan Belanda. Destinasi yang pertama adalah Kantor Pos Kebon Rojo, atau yang lebih dikenal dengan nama Kantor Pos Besar Surabaya. Gedung tersebut bangunan peninggalan Belanda. Destinasi kedua adalah Gereja Kepanjen.
2.    Weekend
Saat weekend, bus ini mengambil track disekitaran pusat Kota Surabaya. Untuk keberangkatan pukul 09.00 WIB tema yang diambil adalah Menjelajahi Kota Surabaya. Dengan tujuan pertama adalah Balai Pemuda. Destinasi kedua adalah City Hall yang sekarang beralih fungsi menjadi gedung serba guna.
Dan terakhir adalah gedung bekas De Javasche Bank yang dibangun tahun 1982. Saat masih beroperasi bank ini memiliki kewenangan untuk mencetak uang. Namun, gedung ini sekarang telah berubah menjadi Museum dan ruang pameran milik Bank Indonesia. Sehingga tak heran jjka banyak koleksi uang kertas yang dileluarkan pada zaman Belanda.
Pada jam 13.00 WIB, tema yang diusung berbeda lagi yaitu Surabaya Sebagai Kota Pahlawan. Destinasi pertama kamu akan diajak mengunjungi Monumen Pahlawan. Didalam bangunan Tugu Pahlawan yang memiliki ketinggian 41 meter ini terdapat Museum 10 Nopember. Yang merupakan saksi bisu sejarah perjuangan Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945.
            Destinasi kedua adalah Gedung Nasional Indonesia atau yang biasa disingkat dengan GNI. Gedung ini didirikan oleh para pahlawan Surabaya. Dihalaman gedung terdapat patung pelopor gerakan pemuda di Surabaya Dr. Soetomo. Dulunya, gedung ini difungsikan sebagai tempat rapat umum dan politik.
            Surabaya Tour Heritage ini akan berakhir di PTPN XI. Kantor perkebunan yang bekas bangunan peninggalan Belanda. Arsitektur bangunan ini lebih mirip dengan banguna yang ada di Inggris.  Jam dinding yang dipasang di depan gedung menjadi ciri khas bangunan  tersebut.
            Keberangkatan jam 15.00 WIB, mengusung tema Babad Surabaya. Dengan tujuan pertamanya adalah Kampung Keraton. Selanjutnya, kamu akan diajak ke City hall yang telah beralih fungsi menjadi gedung serbaguna. Dan terakhir Gedung Cak Durasim yang merupakan pusat kesenian masyarakat Surabaya.
9.        House of Sampoerna Heritage Walk
Berbeda dengan Sampoerna Tour Heritage yang menggunakan bus. House of Sampoerna Heritage Walk dilakukan dengan berjalan kaki. Program ini biasa disebut dengan KKS atau Klinong-Klinong ning Suroboyo. Dalam program ini,  Kamu akan diajak melihat lebih dekat bangunan bersejarah  Kota Surabaya.
Yang beberapa diantaranya merupakan saksi bisu perjuangan arek-arek Surabaya untuk mengusir penjajah. Seperti Tugu Pahlawan, Gedung Gerakan Nasional Indonesia, dll. Tour ini terbuka untuk umum dan terbatas hanya 24 orang saja. Selama tour, kamu akan ditemani oleh guide yang berpengalaman dan tentunya mengenal sejarah Kota Surabaya.

Nah, gimana nih setelah membaca ulasan di atas? Daripada makin penasaran. Mendingan, kamu langsung cus ke House of Sampoerna.
Happy Weekend !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duizhang's Biography and facts

Buah bibir di kalawangan Kami